• Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    بسم الله الرحمن الرحيم
    BEKAL PENUNTUT ILMU

    PASAL KETUJUH
    PERINGATAN-PERINGATAN

    54. Mimpi di saat jaga: Hindarilah bermimpi di saat jaga, dan di antaranya adalah bahwa engkau mengaku mengetahui sesuatu yang engkau tidak ketahui, atau menguasai sesuatu yang tidak engkau kuasai. Jika engkau melakukan hal itu maka ia merupakan hijab (penghalang) tebal untuk mendapatkan ilmu.

    55. Janganlah engkau menjadi 'Aba Syibr':
    Dikatakan: ilmu ada tiga jengkal, barangsiapa yang masuk di jengkal pertama niscaya ia sombong, dan barangsiapa yang masuk di jengkal kedua niscaya ia tawadhu' (rendah diri), dan barangsiapa yang masuk di jengkal ketiga niscaya ia mengetahui bahwa ia ia tidak mengetahui.

    56. Maju ke depan (menjadi pemimpin) sebelum ahli:

    Hindarilah maju ke depan sebelum ahli, maka ia merupakan penyakit dalam ilmu dan amal.

    57. Tanammur (seolah-olah ahli) dengan ilmu: Hindarilah apa yang dilakukan oleh orang-orang yang bangkrut dalam ilmu, ia muraja'ah satu masalah atau dua masalah. Lalu apabila di satu majelis ada orang yang dijadikan panutan, ia membahas dua masalah itu untuk menampakan ilmunya. Perbuatan ini sangat buruk, setidaknya ia mengetahui bahwa manusia mengetahi hakikatnya.


    58. Tahibir Kaghid (kertas):
    Sebagaimana harus berhati-hati dari karangan yang mengandung bid'ah dan yang akhirnya adalah tahbir kaghid, maka hindarilah mengarang sebelum sempurna alat-alatnya, cukup kemampuanmu, dan matang di atas tangan guru-gurumu.

    Adapun mengarang ilmu yang bermanfaat bagi seseorang yang sudah mampu, sempurna alatnya, luas pengetahuannya, sudah terlatih melakukan riset, muraja'ah, muthala'ah, meringkas yang panjang/besar, menghapal yang ringkas, dan mengingat masalah-masalahnya, maka ia merupakan amal yang paling utama yang dilakukan oleh orang-orang cerdas dari orang-orang yang utama.

    59. Sikapmu terhadap kekeliruan pendahulumu:
    Apabila engkau menemukan kekeliruan seorang ulama maka janganlah engkau merasa senang untuk merendahkannya, akan tetapi berbahagialah dengannya karena meluruskan masalah, mengingatkan kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan seorang imam yang penuh dalam lautan ilmu dan keutamaannya. Akan tetapi tidak membangkitkan fitnah atasnya dengan merendahkannya, maka terperdaya dengannya orang yang awam.

    60. Jauhilah syubhat:
    Hindarilah membangkitkan syubhat dan mendatangkannya atas dirimu atau orang lain. Syubhat itu adalah penculik dan hati itu sifatnya lemah, dan yang paling banyak menyebarkannya adalah ahli bid'ah, maka hindarilah mereka.

    61. Hindarilah lahn (kesalahan ucapan dan bahasa):
    Hindarilah kesalahan dalam ucapan dan tulisan, maka sesungguhnya tidak ada lahn merupakan kebesaran, kebersihan perasaan, berhenti di atas makna yang indah untuk keselamatan susunan kata.

    62. Aborsi pemikiran: Hindarilah aborsi pemikiran dengan mengeluarkan pemikiran sebelum matang.

    63. Israiliyat baru (Neo-Israiliyat):

    Hindarilah israiliyat gaya baru dalam hembusan para orentalis dari kaum yahudi dan kristen, maka lebih berbahaya daripada israiliyat lama. Sebagian kaum muslimin telah mengambil darinya dan yang lain tunduk baginya, maka janganlah engkau terjerumus padanya.

    64. Hindarilah perdebatan bizanthi:

    Maksudnya perdebatan yang mandul atau tidak berarti. Dulu bangsa Bizantium (Roma?) memperdebatkan tentang jenis kelamin malaikat sedangkan musuh sudah berada di pintu gerbang negeri mereka hingga menyerang mereka. Dan petunjuk salaf: Menahan diri dari banyak pertengkaran dan perdebatan, dan sesungguhnya terlalu banyak padanya termasuk tanda sedikit sifat wara'.

    65. Tidak ada kelompok dan tidak pula partai yang diikrarkan sikap wala' dan bara' atasnya:

    Dasar Islam bahwa tidak ada bagi mereka tanda selain Islam dan perdamaian. Wahai penuntut ilmu, semoga Allah Subhanahu Wa'Ta'ala memberi berkah padamu dan ilmu engkau, tuntutlah ilmu, amalkanlah, dan berdakwahlah karena Allah Subhanahu Wa'Ta'ala menurut metode salaf. Jangalah engkau termasuk orang yang suka keluar masuk dalam jamaah (kelompok-kelompok), maka engkau keluar dari yang luas kepada lobang yang sempit. Islam semuanya adalah untukmu secara sungguh dan manhaj. Semua kaum muslimin adalah jamaah, dan sesungguhnya tangan Allah SWT bersama jamaah. Maka tidak ada kelompok dan tidak pula partai di dalam Islam.

    Maka hindarilah (semoga Allah Subhanahu Wa'Ta'ala memberi rahmat kepadamu) partai-partai dan kelompok-kelompok yang pengikutnya mengelilinginya. Tidak lain ia menyerupai air mancur, mengumpulkan air dalam kondisi keruh dan memisahkannya secara sia-sia. Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu, maka ia berada di atas petunjuk Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum.
    66. Pembatal-pembatal bekal ini:
    Ketahuilah, sesungguhnya di antara pembatal 'bekal' ini, yang merusak tatanannya adalah:
    1. Membuka rahasia.
    2. memindah ucapan dari satu golongan kepada golongan yang lain.
    3. Membual dan banyak omong.
    4. Banyak bercanda.
    5. Masuk dalam pembicaraan di antara dua orang.
    6. Dendam.
    7. Dengki.
    8. Buruk sangka.
    9. Duduk bersama ahli bid'ah.
    10. Melangkahkan kaki kepada yang diharamkan.
    Maka hati-hatilah dari dosa-dosa ini dan sejenisnya, pendekkanlah langkahmu dari semua yang diharamkan. Jika engkau lakukan, maka sungguh engkau memiliki iman yang tipis. Maka dimanakah engkau bahwa engkau seorang penuntut ilmu yang diisyaratkan dengan telunjuk, penuh dengan ilmu dan amal.

    Semoga Allah SWT meluruskan langkah, memberikan taqwa kepada kita semua, baik di dunia maupun akhirat.

    Semoga rahmat dan salam Allah Subhanahu Wa'Ta'ala senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

    Dan akhir doa kita adalah 'segala puji hanya bagi Allah Subhanahu Wa'Ta'ala Rabb semesta alam.


    Diringkas oleh Muhammad bin Fahd bin Ibrahim al-Wad'an
    Riyadh, 1428 H.

    http://www.islamhouse.com/p/265802


    your comment
  • As-salámu ‘alaikum wa rahmatul láhi wa barakátuh!”
    Bismillah Ar Rahman Ar Raheem

    May this Ramadan be one we benefit fully from and whereby we increase in emaan and taqwa, ameen. May our acts of worship multiply abundantly ameen. May we increase in righteous actions, and do good deeds sincerely for Allah Alone, ameen.

     

    Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga..//

     

    May our character become beautified, may our hearts become connected upon this haqq and we fulfill each others rights with happiness, ameen.

    May we be saved from the punishment of the fire, and enter Paradise, ameen. May Allah forgive us of our sins and have mercy on us all, ameen.

     

    Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga..//

     


    Please also remember to make Dua for all our Muslim brothers and sisters facing difficulty around the world. Iftaar time is the best time for your Dua's to be accepted.

    Don't count how many different savouries & cakes are on the table, but count your blessings for all the favours Allah'Tala has given you and think how the destitute are struggling around the world tonight and every night.

     

    Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga..//

     

    --------------------------------------------------------------------------------------------------------


    your comment
  • “As-salámu ‘alaikum wa rahmatul láhi wa barakátuh!”
    Bismillah Ar Rahman Ar Raheem

    Turki yang kita kenal sekarang ini merupakan sebagian terkecil dari Negara yang dulunya menjadi bagian dari wilayah yang dikuasi oleh khilafah islamiyah Turki usmani yang mencakup beberapa wilayah di daratan eropa. Turki yang beribukotakan Ankara sekarang ini , dulunya merupakan kawasan pusat pemerintahan dari kerajaan Turki Usmani. 

    Adapun berdasarkan bahasa, Turki itu sendiri terbagi menjadi 3 grup. Kesemuanya itu merupakan rumpun dari bahasa Turki itu sendiri. Walaupun memiliki sedikit perbedaan diantara ketiganya. Adapun ketiga grup yang telah kita bicarakan  yaitu :

    A. Oğuz

    1. Turki
    2. Turkmenistan
    3. Azerbaijan
    4. Balkan
    5. Moldova
    6. dll

    Kelompok ini sebagian besarnya itu berlokasi di dataran eropa, walaupun beberapa diantaranya masih berada di kawasan asia. Kita contohkan Turki  yang merupakan pusat dari semuannya. Negara ini sendiri terletak diantara dua benua, yaitu asia dan eropa. Adapun bagian dari Negara ini yang tergolong atapun berada di benua asia yaitu Istanbul. Akan tetapi bukanlah Istanbul keseluruhan. Akan tetapi sebagian dari kota Istanbul saja yang termasuk dalam wilayah benua eropa. Walaupun demikian belum digolongkan kedalam wilayah eropa union.

    Keseluruhan dari Negara-negara ini kalau kita lihat dari agama yang dianut oleh masayarakatnnya ialah islam sunni. Hannya saja moldova yang beragamakan Kristen katolik. Hal ini lebih disebabkan oleh letak dari Moldova itu sendriri yang berada disekitar negara2 Eropa yang beragamakan Kristen.

    B. Kıpçak

    1. Kirgizstan
    2. Kazakistan
    3. Tatarstan
    4. Bashkiriya
    5. Altay
    6. Dll

    Keseluruhan dari kelompok ini berada di kawasan Asia Tengah. Sebenarnya masih banyak lagi Negara-negara yang tergolong dalam kelompok ini, akan tetapi kita belum mendapatkan datanya sehingga belum bisa kita ungkapkan dalam tulisan ini. Aliran keagamaan yang dianut oleh negara-negara ini adalah muslim sunni.

    C. Çağatay

    1. Turkistan Timur
    2. Uzbekistan

    Kelompok ketıga ını merupakan gabungan darı kedua kelompok yang sudah kita bahasa sebelumnya. Salah satunya adalah Uygur yang sering disebut oleh masyarakat dikawasan tersebut dengan nama Turkistan Timur. Kita juga akan mendapatkan nama lain dari kawasan ini dengan sebutan shinzyang yang di beri nama oleh China. Kawasan ini sendiri masih berada dibawah pemerintahan China. Kalau dari aliran keagamaan yang dianut oleh masyarakatnnya adalah muslim sunni.

    Insya Allah Bersambung……!

    (Sumber : Shavkat Abdujabarov-Kirgizstan, mahasiswa program magister Istanbul University )

    === >

    http://atjenese.wordpress.com/2010/08/07/penggolongan-turky/



    2 comments
  • Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    Amalan-amalan sunah pada bulan Ramadhan:


    Selain puasa yang Allah wajibkan pada bulan Ramadhan ada berbagai amalan yang disunahkan pada bulan ini di antaranya:


    1.    Mengkhatamkan Al-Qur’an
    Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari lauhul mahfuz ke langit dunia sekaliagus. Allah berfirman:

    Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)(al baqarah: 185)
     
    Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus."

    Hadist tersebut menganjurkan kepada setiap muslim agar bertadarus al-Quran, dan berkumpul dalam majlis al-Quran dalam bulan Ramadhan. Membaca dan belajar al-Qur'an bisa dilakukan di dihadapan orang yang lebih mengerti atau lebih hafal al-Quran. Dianjurkan pula untuk memperbanyak membaca al-Quran di malam hari.


    Dalam hadist di atas, mudarosah antara Nabi Muhammad saw dan Malaikat Jibril terjadi pada malam hari, karena malam tidak terganggu oleh pekerjaan-pekerjaan keseharian. Di malam hari, hati seseorang juga lebih mudah meresapi dan merenungi amalan dan ibadah yang dilakukannya.


    2.    Shalat tarawih
    ..............


    3.    Memperbanyak doa
    Orang yang berpuasa ketika berbuka adalah salah satu orang yang doanya mustajab. Oleh karenanya perbanyaklah berdoa ketika sedang berpuasa terlebih lagi ketika berbuka. Berdoalah untuk kebaikan diri kita, keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan dunia.


    4.    Memberi buka puasa (tafthir shaim)
    Hendaknya berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma sebagaimana sabda Rasulullah yang berbunyi:" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (Bukhari Muslim)


    5.    Bersedekah
    Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmizi). Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus." Dan pada akhir bulan Ramadhan Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna puasa yang dilakukannya.


    6.    I’tikaf
    I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; karena Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah dan lain-lain.


    7.    Umroh
    Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melaksanakan umrah, karena umroh pada bulan Ramadhan memiliki pahala seperti pahala haji bahkan pahala haji bersama Rasulullah Saw. Beliau bersabda: “Umroh pada bulan Ramadhan seperti haji bersamaku.”


    8.    Memperbanyak berbuat kebaikan
    Bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi setiap muslim untuk menambah ‘rekening’ pahalanya di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaki dikatakan bahwa amalan sunnah pada bulan Ramadhan bernilai seperti amalan wajib dan amalan wajib senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan. Raihlah setiap peluang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun meskipun hanya ‘sekedar’ tersenyum di depan orang lain. Ciptakanlah kreasi dan inovasi dalam berbuat kebaikan agar saldo kebaikan kita terus bertambah.


     “dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”

    Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan momentum Ramadhan untuk merealisasikan ketakwaan diri kita dan bisa meraih predikat “bebas dari neraka.” Amin
    Wakullu Am wa Antum bikhair

    http://www.islamhouse.com/p/53823


    your comment
  • Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    Bagaimana Menyambut Bulan Suci Ramadhan

    Segala puji bagi  Allah yang menjadikan Ramadhan sebagai penghulu bulan-bulan dan melipatgandakan pahala kebaikan di dalamnya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah diturunkan Al-Qur’an kepadanya sebagai petunjuk, rahmat, nasehat, dan penyembuh bagi manusia.


    Alangkah bahagianya kaum muslimin dengan kedatangan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan, bulan Al-Qur’an, bulan ampunan, bulan kasih sayang, bulan doa, bulan taubat, bulan kesabaran, dan bulan pembebasan dari api neraka. Bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh segenap kaum muslimin. Bulan yang sebelum kedatangannya Rasulullah Saw. berdoa kepada Allah: “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.”

    Bulan dimana orang-orang saleh dan para generasi salaf berdoa kepada Allah agar mereka disampaikan ke bulan Ramadhan enam bulan sebelum kedatangannya, Mualla bin al-Fadhl berkata: “Mereka (salaf) selama enam bulan  berdoa kepada Allah supaya disampaikan ke bulan Ramadhan, dan berdoa enam bulan selanjutnya agar amalan mereka pada bulan Ramadhan diterima.” Kenapa mereka begitu bersungguh-sungguh memohon kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan?

    Mari kita dengarkan sabda Rasulullah Saw. ketika beliau memberi kabar para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan: "Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan seluruh setan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu sorga dibuka hingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup. Lalu tiap malam datang seorang yang menyeru: "Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka". (H.R.Tirmidzi).

    Rasulullah Saw. juga bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Di dalamnya Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaikan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki).

    Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengomentari hadits ini dengan perkataannya: “Hadits ini merupakan dasar dan dalil memberi ucapan selamat yang dilakukan kaum muslimin kepada muslimin lainnya dengan kedatangan bulan Ramadhan, bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan dibukanya pintu sorga? Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan ditutupnya pintu neraka?

    Bagaimana orang yang berakal tidak bergembira dengan masa dimana setan-setan dibelenggu?” Hendaklah kita juga mencontoh para salaf dengan senantiasa berdoa kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan yang penuh dengan berbagai macam keberkahan dan keutamaan tersebut.


    Ramadhan adalah tamu istimewa. Adalah merupakan kewajiban bagi kita sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatanganya dengan suka cita dan memuliakannya. Jika ada seorang presiden atau petinggi negara akan berkunjung ke rumah kita pasti kita akan direpotkan dengan berbagai persiapan untuk menyambutnya.

    Kita pasti akan menata dan memperindah rumah kita, menyiapkan makanan istimewa dan lain-lain. Ramadhan lebih dari sekedar presiden atau pejabat tinggi lain atau apa pun saja. Ramadhan adalah anugerah Allah yang luar biasa.

    Ramadhan adalah kesempatan untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat; oleh karenanya kita mesti mempersiapkan kehadirannya dengan persiapan yang paripurna agar kita bisa sukses meraih gelar takwa dan mendapat janji Allah yaitu ampunan dan bebas dari api neraka. Apa saja perkara yang harus dipersiapkan menjelang kedatangan tamu tersebut?


    1)    Niat yang sungguh-sungguh
    Ketika Ramadhan menjelang banyak orang berbondong-bondong pergi ke pasar dan supermarket untuk persiapan berpuasa. Mereka juga mempersiapkan dan merencanakan anggaran pengeluaran anggaran untuk bulan tersebut. Tetapi sedikit dari mereka yang mempersiapkan hati dan niat untuk Ramadhan. Puluhan kali Ramadhan menghampiri seorang muslim tanpa meninggalkan pengaruh positif pada dirinya seakan-akan ibadah Ramadhan hanya sekedar ritual belaka, ssekedar ajang untuk menggugurkan kewajiban tanpa menghayati dan meresapi esensi ibadah tersebut, jika Ramadhan berlalu ia kembali kepada kondisinya semula.


    Tancapkanlah niat untuk menjadikan Ramadhan kali ini dan selanjutnya sebagai musim untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan memetik pahala sebanyak-banyaknya. Anggaplah Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terakhir yang kita lalui karena kita tidak bisa menjamin kita akan bertemu Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Tanamkan tekad yang disertai dengan keikhlasan untuk konsisten dalam beramal saleh dan beribadah pada bulan Ramadhan ini. Ingat sabda Rasulullah Saw.: “Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan ikhlas maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.”


    2)    Bertaubat dengan sungguh-sunguh.
    “Setiap manusia adalah pendosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat” demikian sabda Rasulullah Saw. seperti yang diwartakan Ahmad dan Ibnu Majah.
    Di antara karunia Allah adalah selalu mengulang-ulang kehadiran momen-momen kebaikan. Ada momen yang diulang setiap pekan, bulan, tahun dan lain-lain.

    Ramadhan adalah salah satu dari momen tersebut yang selalu datang setiap tahun. Ketika seorang hamba tenggelam dalam kelalaian karena harta benda, anak istri, dan perhiasan dunia lain yang membuat dia lupa kepada Rabbnya, terbius dengan godaan setan, dan terjatuh ke dalam berbagai macam bentuk maksiat datang bulan Ramadhan untuk mengingatkannya dari kelalaiannya, mengembalikannya kepada Rabbnya, dan mengajaknya kembali memperbaharui taubatnya.

    Ramadhan adalah bulan yang sangat layak untuk memperbarui taubat; karena di dalamnya dilipatgandakan kebaikan, dihapus dan diampuni dosa, dan diangkat derajat. Jika seorang hamba selalu dituntut untuk bertaubat setiap waktu, maka taubat pada bulan Ramadhan ini lebih dituntut lagi; karena Ramadhan adalah bulan mulia waktu dimana rahmat-rahmat Allah turun ke bumi.

    Mana para pendosa? Mana orang-orang yang melampaui batas? Mana orang-orang yang selalu bermaksiat kepada Allah siang malam? Mana orang-orang yang membalas nikmat Allah dengan maksiat, memerangi Allah di bumi-Nya, dan menentangnya dalam kekuasan-Nya? Segeralah bertaubat! Karena tak satu pun dari kita yang bersih dari dosa dan bebas dari maksiat. Pintu taubat selalu terbuka dan Allah senang dan gembira dengan taubat hambanya.

    Taubat yang sungguh-sungguh atau taubat nasuha adalah dengan meninggalkan maksiat yang dilakukan, menyesali apa yang telah dilakukan, dan berjanji untuk tidak kembali mengulangi maksiat tersebut, dan jika dosa yang dilakukannya berkaitan dengan hak orang lain hendaknya meminta maaf dan kerelaan dari orang tersebut.


    3)    Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan puasa dan ibadah Ramadhan lain.
    “Menuntut ilmu wajib setiap muslim” (HR. Ibnu Majah). Ilmu yang Rasulullah Saw. maksudkan dalam hadits ini adalah ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah yang Allah wajibkan kepada setiap hamba. Setiap muslim wajib mempelajari ilmu tersebut; karena sah atau tidaknya ibadah yang dilakukannya tergantung dengan pengetahuannya tersebut. Seorang yang ingin melakukan shalat wajib mengetahui syarat-syarat atau rukun-rukun atau hal-hal yang membatalkan shalat dan lain-lainya, agar shalatnya sesuai dengan tuntutan agama.

    Begitu juga bulan Ramadhan di bulan ini Allah mewajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk berpuasa. Maka sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk membekali dirinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan syarat-syarat dan rukun-rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, hal-hal yang dimakruhkan dan dibolehkan dalam puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan lain-lain supaya puasa yang dilakukannya sesuai dengan tuntunan syariah dan perbuatannya tidak sia-sia.

    Di samping pengetahuan yang berkenaan dengan puasa, pengetahuan-pengetahuan lain yang berkaitan dengan Ramadhan juga perlu seperti anjuran-anjuran, prioritas-prioritas amal yang harus dilakukan dalam Ramadhan, dan lain-lain agar setiap muslim dapat mengoptimalkan bulan ini sebaik mungkin.


    4)    Persiapan fisik dan jasmani.
    Menahan diri untuk tidak makan dan minum seharian penuh selama sebulan tentu memerlukan kekuatan fisik yang tidak sedikit, belum lagi kekuatan yang dibutuhkan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat tarawih dan shalat sunnah lainnya, ditambah kekuatan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an dan beri’tikaf selama sepuluh hari di akhir Ramadhan.

    Kesemua hal ini menuntut kita selalu dalam kondisi prima sehingga dapat memanfaatkan Ramadhan dengan optimal dan maksimal. Melakukan puasa sunnah pada sebelum Ramadhan adalah salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan diri menghadapi Ramadhan. Oleh karenanya Rasulullah Saw. mencontohkan kepada umatnya bagaimana beliau memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban, sebagaimana yang diwartakan Aisyah: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw. berpuasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa (sunah) lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (Muttafaq Alaih)


    Inilah diantara hal-hal yang mesti dipersiapkan untuk menyambut datangnya bulan kesabaran ini.

    http://www.islamhouse.com/p/53823


    your comment