• “As-salámu ‘alaikum wa rahmatul láhi wa barakátuh!”
    Bismillaahirrahmanirrahim…….

    KEBAHAGIAAN

    Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.

    Amma Ba’du:
    Setiap manusia di dalam kehidupan ini berusaha untuk meraih kebahagiaan, itulah tuntutan hakiki bagi setiap insan, baik yang beriman atau yang kafir, manusia yang baik dan buruk, yang kaya dan miskin. Setiap mereka menginginkan kebahagiaan namun mereka memiliki pandangan yang berbeda dalam melihat kebahgaiaan tersebut. Diantara mereka ada yang melihat bahwa kebahagiaan itu ada pada mengumpulkan harta dan dirham, sementara yang lain melihat kebahagiaan itu pada jabatan yang tinggi, dan yang lainnya lagi melihat kebahagiaan itu pada penghargaan yang tinggi dan ada juga yang memandang kebahagiaan itu pada perkara yang lain.

    Sebenarnya semua perkara diatas termasuk bagian yang bisa mendatangkan kebahagiaan, bukanlah seluruh kebahagiaan itu ada padanya, dia adalah kebahagiaan yang temporer yang akan hilang, orang yang memiliki harta bisa kehilangan hartanya, dan orang yang menempati jabatan terkadang bisa turun dari jabatannya. Bahkan harta yang merupakan tulang punggung kehidupan jika pemanfaatannya tidak diarahkan pada ketaatan kepada Allah maka dia akan menjadi bumerang bagi pemiliknya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

    Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. (QS. Al-Taubah: 55).
    Seorang penyair berkata;

    Aku tidak melihat kebahagiaan hakiki itu pada mengumpulkan harta
    Akan tetapi orang yang bertaqwa dialah orang yang merasa bahagia
    Bukanlah orang yang bahagia itu orang yang senang dengan dunianya
    Orang bahagia yang sebenarnya adalah orang yang selamat dari neraka
    Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imron: 185).

    Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam kitab shahihnya dari Sa’d RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda: Empat perkara yang termasuk kebahagiaan yaitu: wanita yang shaleh, tampat tinggal yang luas, tetangga yang shaleh dan kendaraan yang baik”.


    Diriwayatakan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abdullah bin Amru bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda: Dunia ini adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita yang shaleh”.

    Dan sifat wanita yang shaleh ini disebutkan di dalam hadits riwayat Ahmad didalam musnadnya dari Abi Hurairah RA berkata: Dikatakan kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam wanita yang manakah yang terbaik?. Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda: Wanita yang menggembirakan pada saat dia memandang kepadanya, taat pada saat diperintah, tidak menyeleweng terhadapnya baik dalam menjaga dirinya dan harta suaminya dengan sesuatu yang dibenci oleh suami”.

    Dan syekh Al-Sa’di menyabutkan beberapa sebab seseorang menjadi bahagia di antaranya:
    Pertama: Beriman kepada Allah AWT dan beramal shaleh. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

    Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Nahl: 97).

    Ibnu Abbas berkata: Kehidupan yang baik adalah kehidupan yang bahagia . Kebahagiaan ini adalah perasaan yang dihunjamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala didalam hati seorang yang shaleh sekalipun hidup dalam tekanan eknomi yang sempit.

    Ibnul Qoyyim rahimhullah berkata tentang syekhnya, Ibnu Taimiyah rahimahullah: Sekalipun dia hidup di dalam tekanan kesempitan penjara namun dia adalah pribadi yang paling luas dadanya, paling baik hidupnya, paling lembut hatinya, keindahan dan kesenangan hidup memancar dari wajahnya, dan pada saat kami merasakan dunia ini begitu sempit, kesusahan memuncak maka kamipun mendatanginya dan tidaklah kami mendengar perkataannya dan melihat wajahnya maka semua kesusahan sebelumnya berubah menjadi kekuatan, keteguhan dan ketenangan.

    Maha Suci Allah yang telah memperlihatkan kepada kami surge -Nya sebelum bertemu dengan -Nya, dan membukakan bagi mereka pintu-pintunya di dunia sebagai ladang untuk beramal, maka dia datang kepada mereka keindahan dan bau wangi surga tersebut sejauh kekuatan mereka mengarah untuk memperolehnya dan berlomba-lomba mencarinya”.

    Syaekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimhullah berkata: Sesungguhnya di dunia ini adalah surga dan barangsiapa yang tidak memasukinya maka sungguh dia tidak akan memasuki surga akherat.
    Dia Ibnu Taimiyah berkata pada saat dikatakan kepadanya sesungguhnya penguasa telah memerintahkan untuk mengasingkanmu menuju Qubrus, atau akan membunuhmu atau memenjarakanmu. Maka dia berkata: Demi Allah sesungguhnya aku menikmati kesenangan dan kebahagiaan yang jika dibagikan kepada seluruh penduduk Syam maka dia pasti mendapatkannya, demi Allah aku ini seperti seekor kambing yang tidak tidur kecuali di atas wall dan jika aku diasingkan menuju Qubrus maka aku akan menyeru penduduknya masuk Islam”.

    Salah seorang ulama salaf berkata: Sesungguhnya waktu-waktu berlalu kepadaku dan aku berkata: Seandainya kehidupan penduduk surga seperti ini maka sungguh mereka dalam kehidupan yang sangat baik”. Dan tokoh salaf yang lain berkata: Seandinya para raja dan anak-anak mereka mengetahui kenikamatan yang kami rasakan maka sungguh mereka akan memukul kami demi merebutnya dengan pedang”.

    Kedua: Di antara sebab-sebab kebahagiaan adalah beriman kepada qodha’ dan qodar Allah subhanahu wa ta’ala, sesungguhnya jika manusia beriman kepada qodha’ dan qodar Allah subhanahu wa ta’ala maka dia akan merasakan ketanangan jiwa, berlapang dada dengan apa yang menimpanya sekalipun perkara tersebut dibencinya. Dan Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam telah memberitahukan bahwa beriman dengan qodha dan qodar adalah salah satu rukun iman yang keenam.

    Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda: Apabila engkau meminta maka memintalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan apabila engkau memohon pertolongan maka memohonlah pertolonganlah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sesungguhnya pena tersebut telah kering dengan apa yang telah ditentukan oleh -Nya. Seandainya seluruh makhluk berkehendak untuk memberikan manfaat bagimu dengan sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah maka mereka tidak akan bisa melakukannya, dan jika mereka ingin untuk memberikan mudharat dengan sesuatu yang tidak ditetapkan oleh Allah maka mereka tidak mampu melakukannya”.

    Umar RA berkata: Aku memasuki waktu pagi dan aku tidak bahagia kecuali pada percaya kepada qodha dan qodar Allah subhanahu wa ta’ala”.

    Ketiga: Memperbanyak berzikir kepada Allah Azza Wa Jalla, berzikir merupakan rahasia yang sangat tangguh dalam menciptakan lapangnya dada dan nikmatnya hati. Ibnul Qoyim telah menyebutkan beberapa manfaat dari manfaat berzikir di antaranya: Zikir itu mengusir kecemasan dan kesedihan dan mendatangkan kesenangan, kebahagiaan dan kehidpan yang baik. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

    (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah -lah hati menjadi tenteram. (QS. Al-Ra’du: 28).

    Keempat: Qona’ah dengan rizki yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Barang siapa yang merasa puas dengan rizki yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala maka dadanya akan menjadi lapang, jiwanya akan tenang. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abdullah bin Amr bin Ash RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda: Sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam dan diberikan kecukupan yang membuatnya tidak meminta-minta dan diberikan kepuasan dengan apa yang diberikan oleh Allah”.

    Kelima: Hendaklah seorang mu’min menyadari bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah kebahagiaan di akherat kelak. Dia harus menyadari bahwa dunia adalah tempat berbagai musibah, kekeruhan dan kesedihan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

    Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. Al-Balad: 4)
    Allah subhanahu wa ta’ala berfirman tentang penghuni surga:

    Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia -Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (QS. Fathir: 34-35)

    Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahinya dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda: Dunia ini adalah penjara bagi orang yang beriman dan surga bagi orang kafir”. Dan pada saat imam Ahmad ditanya kapankah seorang yang beriman akan tenang?. Dia menjawab: Pada langkah pertama dia meletakkan kakinya di dalam surga.

    Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.

    http://www.islamhouse.com/p/311948


    your comment
  • Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ..

    General Guidelines for Internet Users  : By Sheikh: Hamed Ibn Abdullah El Aly

    Protect OUR eyes from falling on prohibited scenes.

    First: When a Muslim hears the call for prayer, he should rise up to the remembrance of Allah and not let anything take him away from answering that call. The Lord SWT said:
    In houses that Allah ordered to be built and His name to be mentioned in them mornings and nights, men who are not diverted by trade or selling from the Remembrance of Allah, pray, give alms, fear a day where hearts and eyesight’s are diverted in all directions. (24:36-37)

    Second: The Internet is a way for communication that is considered a double-edged weapon. When it provides benefit, it becomes a gift. And when it provides evil, it becomes a disgrace. Muslim should use the good side of this facility to serve his religion and life, rather than its evil side that corrupts his religion and life.

    Third: It’s very important for internet users to protect their eyes from falling on prohibited scenes. The prohibited scene is considered Satan’s arrow, his weapon that he uses to spoil the Muslims heart by offering immediate pleasure, followed by long lasting feelings of
    remorse and regret. Watching scenes that Allah prohibited causes darkness in the heart, gloominess in the chest and heaviness and reluctance to perform actions of worshiping Allah. It deprives the soul of enjoying the sweetness of deep faith. By all means it is a tool that Satan uses to sugar coat sins with, and the moment one falls in this trap, Satan takes complete control of his heart, and play with it like a young boy who plays with a ball. The end is always a fatal loss.

    Fourth: Don’t let the internet consume your effort and time for no value. That happens when you navigate between the various sites and online groups for long hours. You waste your precious lifetime hours. That time that you should devote for people like your family, parents, children and relatives, or for your job where you earn the living for
    you and your dependants.

    Fifth: Visit the Islamic Sites frequently. Visit the useful sites that add to your useful  information, and widens up your scales of knowledge. Stay away from the sites that promote corruption to Belief or Morals, those groups that seek the spread of Fitnah or controversy, even if this is over religious issues. Bad controversy is of no avail. Don’t interfere in conversations with the enemies of Islam unless you have the necessary knowledge and power that enables you to handle this task. And if not, ask a scholar to handle it instead.

    Sixth: Take caution against the chatting sites. They are traps for males and females to drag them into a prohibited relationship, which often starts by an innocent introduction and end up in mere pain and causes damage to life and faith.

    Seventh: Its either you control or you get controlled by the trap of the internet. If you put it under your control, you take its benefit and shed away its harm. Hence Internet becomes a gift from Allah for your welfare. And if you fall under its control, it blurs your eyes with its glittering charm and temporary pleasures, steals your money, time, life and the duties your have towards your family and beloved ones. You become the prey without being aware of it. Save yourself from this trap before you are lost, and before it is too late.

    http://english.islamway.com/bindex.php?section=article&id=183

    ================

    your comment
  • Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    Memiliki blog sendiri adalah hal yang sangat menyenangkan, dimana layanan ini sangat membantu kita untuk berbagi berbagai informasi yang ingin kita sampaikan.

    Layanan Blog ada yang berupa layanan gratis ada juga membutuhkan pembayaran. Pada dasarnya semua orang bisa membuat blog pribadi insya Allah.

    Berikut beberapa tips dalam membuat blog:

    1. Sebagai seorang muslim yang baik tentunya kita tidak lupa sebelum memulai sesuatu kita mulai dengan NAWAITU, nah dimana nawaitu ini merupakan awal dari sebuah langkah yang akan kita ambil dalam membangun sebuah blog, dan dalam Islam telah di terangkan bahwa untuk setiap niatan yang baik yang bertujuan mencari keridhaan Allah insya Allah berolehkan kemudahan insya Allah.

    2. Menggenal ketersediaan layanan-layanan blog, di antaranya yang cukup banyak digunakan adalah : blogspot.com, wordpress.com pun jua eklablog.com yang sedang kita gunakan saat sekarang ini serta beberapa layanan blog lainnya.

    3. Alamat email adalah salah satu persyaratan yang harus kita miliki dalam membuat blog.

    4. Tentukan atau pilih  layanan blog yang ingin kita gunakan, lakukan pendaftaran dengan mengisi data-data yang diminta oleh layanan blog tersebut.

    5. Setelah blog kita jadi biasanya kita akan menerima kiriman email untuk pengaktifan blog kita. Masuk ke inbox email dan klik link untuk mengaktifkan blog. Namun ada juga layanan blog yang langsung aktif tanpa kita harus menglik link yang dikirimkan ke alamat email kita.

    6. Untuk membuat blog kita menjadi menarik kita bisa masuk kedalam menu setting, disana kita bisa masukan data-data yang kita inginkan. Biasanya juga tersedia layanan Lay Out Template di sini kita bisa memilih Lay out yang kita inginkan untuk tampilan blog baru kita.

    7. Menambahkan Aplikasi-aplikasi yang dapat mendukung penyampaian informasi yang ingin kita tampilkan dalam blog. Jika kita ingin tahu jenis -jenis Aplikasi yang beragam, kita dapat melakukan Survey kebeberapa blog yang kita rasa baik untuk dikunjungi [Blog yang tidak bertentangan dengan norma-norma insya Allah]

    8. Tahap Berikutnya kita memasukan tulisan yang ingin kita posting, melalui menu posting. Kita juga bisa menambahkan aplikasi gambar yang mendunkung artikel yang ingin kita posting.

    9. Klik Save atau Publish untuk menampilkan Artikel.

    Demikian sedikit panduan dalam membuat blog, semoga dapat membantu dan selamat mencoba. Jika ada yang ingin menambahkan informasi dalam tahapan pembuatan blog dapat mengirimkannya pada kami. Informasi selanjutnya dapat dibaca pada Menu INFORMASI UMUM.

    Jazak Allahu Khayran, Barak Allahu Feekum..

    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu..

     

    Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga..//

     

    -----------

     

     

     

     


    your comment
  • Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    Bagaimana Menyambut Bulan Suci Ramadhan

    Segala puji bagi  Allah yang menjadikan Ramadhan sebagai penghulu bulan-bulan dan melipatgandakan pahala kebaikan di dalamnya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah diturunkan Al-Qur’an kepadanya sebagai petunjuk, rahmat, nasehat, dan penyembuh bagi manusia.


    Alangkah bahagianya kaum muslimin dengan kedatangan bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan, bulan Al-Qur’an, bulan ampunan, bulan kasih sayang, bulan doa, bulan taubat, bulan kesabaran, dan bulan pembebasan dari api neraka. Bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh segenap kaum muslimin. Bulan yang sebelum kedatangannya Rasulullah Saw. berdoa kepada Allah: “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.”

    Bulan dimana orang-orang saleh dan para generasi salaf berdoa kepada Allah agar mereka disampaikan ke bulan Ramadhan enam bulan sebelum kedatangannya, Mualla bin al-Fadhl berkata: “Mereka (salaf) selama enam bulan  berdoa kepada Allah supaya disampaikan ke bulan Ramadhan, dan berdoa enam bulan selanjutnya agar amalan mereka pada bulan Ramadhan diterima.” Kenapa mereka begitu bersungguh-sungguh memohon kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan?

    Mari kita dengarkan sabda Rasulullah Saw. ketika beliau memberi kabar para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan: "Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan seluruh setan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu sorga dibuka hingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup. Lalu tiap malam datang seorang yang menyeru: "Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka". (H.R.Tirmidzi).

    Rasulullah Saw. juga bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Di dalamnya Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaikan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki).

    Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengomentari hadits ini dengan perkataannya: “Hadits ini merupakan dasar dan dalil memberi ucapan selamat yang dilakukan kaum muslimin kepada muslimin lainnya dengan kedatangan bulan Ramadhan, bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan dibukanya pintu sorga? Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan ditutupnya pintu neraka?

    Bagaimana orang yang berakal tidak bergembira dengan masa dimana setan-setan dibelenggu?” Hendaklah kita juga mencontoh para salaf dengan senantiasa berdoa kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadhan yang penuh dengan berbagai macam keberkahan dan keutamaan tersebut.


    Ramadhan adalah tamu istimewa. Adalah merupakan kewajiban bagi kita sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatanganya dengan suka cita dan memuliakannya. Jika ada seorang presiden atau petinggi negara akan berkunjung ke rumah kita pasti kita akan direpotkan dengan berbagai persiapan untuk menyambutnya.

    Kita pasti akan menata dan memperindah rumah kita, menyiapkan makanan istimewa dan lain-lain. Ramadhan lebih dari sekedar presiden atau pejabat tinggi lain atau apa pun saja. Ramadhan adalah anugerah Allah yang luar biasa.

    Ramadhan adalah kesempatan untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat; oleh karenanya kita mesti mempersiapkan kehadirannya dengan persiapan yang paripurna agar kita bisa sukses meraih gelar takwa dan mendapat janji Allah yaitu ampunan dan bebas dari api neraka. Apa saja perkara yang harus dipersiapkan menjelang kedatangan tamu tersebut?


    1)    Niat yang sungguh-sungguh
    Ketika Ramadhan menjelang banyak orang berbondong-bondong pergi ke pasar dan supermarket untuk persiapan berpuasa. Mereka juga mempersiapkan dan merencanakan anggaran pengeluaran anggaran untuk bulan tersebut. Tetapi sedikit dari mereka yang mempersiapkan hati dan niat untuk Ramadhan. Puluhan kali Ramadhan menghampiri seorang muslim tanpa meninggalkan pengaruh positif pada dirinya seakan-akan ibadah Ramadhan hanya sekedar ritual belaka, ssekedar ajang untuk menggugurkan kewajiban tanpa menghayati dan meresapi esensi ibadah tersebut, jika Ramadhan berlalu ia kembali kepada kondisinya semula.


    Tancapkanlah niat untuk menjadikan Ramadhan kali ini dan selanjutnya sebagai musim untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan memetik pahala sebanyak-banyaknya. Anggaplah Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terakhir yang kita lalui karena kita tidak bisa menjamin kita akan bertemu Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Tanamkan tekad yang disertai dengan keikhlasan untuk konsisten dalam beramal saleh dan beribadah pada bulan Ramadhan ini. Ingat sabda Rasulullah Saw.: “Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan ikhlas maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.”


    2)    Bertaubat dengan sungguh-sunguh.
    “Setiap manusia adalah pendosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat” demikian sabda Rasulullah Saw. seperti yang diwartakan Ahmad dan Ibnu Majah.
    Di antara karunia Allah adalah selalu mengulang-ulang kehadiran momen-momen kebaikan. Ada momen yang diulang setiap pekan, bulan, tahun dan lain-lain.

    Ramadhan adalah salah satu dari momen tersebut yang selalu datang setiap tahun. Ketika seorang hamba tenggelam dalam kelalaian karena harta benda, anak istri, dan perhiasan dunia lain yang membuat dia lupa kepada Rabbnya, terbius dengan godaan setan, dan terjatuh ke dalam berbagai macam bentuk maksiat datang bulan Ramadhan untuk mengingatkannya dari kelalaiannya, mengembalikannya kepada Rabbnya, dan mengajaknya kembali memperbaharui taubatnya.

    Ramadhan adalah bulan yang sangat layak untuk memperbarui taubat; karena di dalamnya dilipatgandakan kebaikan, dihapus dan diampuni dosa, dan diangkat derajat. Jika seorang hamba selalu dituntut untuk bertaubat setiap waktu, maka taubat pada bulan Ramadhan ini lebih dituntut lagi; karena Ramadhan adalah bulan mulia waktu dimana rahmat-rahmat Allah turun ke bumi.

    Mana para pendosa? Mana orang-orang yang melampaui batas? Mana orang-orang yang selalu bermaksiat kepada Allah siang malam? Mana orang-orang yang membalas nikmat Allah dengan maksiat, memerangi Allah di bumi-Nya, dan menentangnya dalam kekuasan-Nya? Segeralah bertaubat! Karena tak satu pun dari kita yang bersih dari dosa dan bebas dari maksiat. Pintu taubat selalu terbuka dan Allah senang dan gembira dengan taubat hambanya.

    Taubat yang sungguh-sungguh atau taubat nasuha adalah dengan meninggalkan maksiat yang dilakukan, menyesali apa yang telah dilakukan, dan berjanji untuk tidak kembali mengulangi maksiat tersebut, dan jika dosa yang dilakukannya berkaitan dengan hak orang lain hendaknya meminta maaf dan kerelaan dari orang tersebut.


    3)    Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan puasa dan ibadah Ramadhan lain.
    “Menuntut ilmu wajib setiap muslim” (HR. Ibnu Majah). Ilmu yang Rasulullah Saw. maksudkan dalam hadits ini adalah ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah yang Allah wajibkan kepada setiap hamba. Setiap muslim wajib mempelajari ilmu tersebut; karena sah atau tidaknya ibadah yang dilakukannya tergantung dengan pengetahuannya tersebut. Seorang yang ingin melakukan shalat wajib mengetahui syarat-syarat atau rukun-rukun atau hal-hal yang membatalkan shalat dan lain-lainya, agar shalatnya sesuai dengan tuntutan agama.

    Begitu juga bulan Ramadhan di bulan ini Allah mewajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk berpuasa. Maka sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk membekali dirinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan syarat-syarat dan rukun-rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, hal-hal yang dimakruhkan dan dibolehkan dalam puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan lain-lain supaya puasa yang dilakukannya sesuai dengan tuntunan syariah dan perbuatannya tidak sia-sia.

    Di samping pengetahuan yang berkenaan dengan puasa, pengetahuan-pengetahuan lain yang berkaitan dengan Ramadhan juga perlu seperti anjuran-anjuran, prioritas-prioritas amal yang harus dilakukan dalam Ramadhan, dan lain-lain agar setiap muslim dapat mengoptimalkan bulan ini sebaik mungkin.


    4)    Persiapan fisik dan jasmani.
    Menahan diri untuk tidak makan dan minum seharian penuh selama sebulan tentu memerlukan kekuatan fisik yang tidak sedikit, belum lagi kekuatan yang dibutuhkan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat tarawih dan shalat sunnah lainnya, ditambah kekuatan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an dan beri’tikaf selama sepuluh hari di akhir Ramadhan.

    Kesemua hal ini menuntut kita selalu dalam kondisi prima sehingga dapat memanfaatkan Ramadhan dengan optimal dan maksimal. Melakukan puasa sunnah pada sebelum Ramadhan adalah salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan diri menghadapi Ramadhan. Oleh karenanya Rasulullah Saw. mencontohkan kepada umatnya bagaimana beliau memperbanyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban, sebagaimana yang diwartakan Aisyah: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw. berpuasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa (sunah) lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (Muttafaq Alaih)


    Inilah diantara hal-hal yang mesti dipersiapkan untuk menyambut datangnya bulan kesabaran ini.

    http://www.islamhouse.com/p/53823


    your comment
  • Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    Amalan-amalan sunah pada bulan Ramadhan:

    Selain puasa yang Allah wajibkan pada bulan Ramadhan ada berbagai amalan yang disunahkan pada bulan ini di antaranya:


    1.    Mengkhatamkan Al-Qur’an
    Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari lauhul mahfuz ke langit dunia sekaliagus. Allah berfirman:

    Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)(al baqarah: 185)
     
    Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus."

    Hadist tersebut menganjurkan kepada setiap muslim agar bertadarus al-Quran, dan berkumpul dalam majlis al-Quran dalam bulan Ramadhan. Membaca dan belajar al-Qur'an bisa dilakukan di dihadapan orang yang lebih mengerti atau lebih hafal al-Quran. Dianjurkan pula untuk memperbanyak membaca al-Quran di malam hari.


    Dalam hadist di atas, mudarosah antara Nabi Muhammad saw dan Malaikat Jibril terjadi pada malam hari, karena malam tidak terganggu oleh pekerjaan-pekerjaan keseharian. Di malam hari, hati seseorang juga lebih mudah meresapi dan merenungi amalan dan ibadah yang dilakukannya.


    2.    Shalat tarawih
    ..............


    3.    Memperbanyak doa
    Orang yang berpuasa ketika berbuka adalah salah satu orang yang doanya mustajab. Oleh karenanya perbanyaklah berdoa ketika sedang berpuasa terlebih lagi ketika berbuka. Berdoalah untuk kebaikan diri kita, keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan dunia.


    4.    Memberi buka puasa (tafthir shaim)
    Hendaknya berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma sebagaimana sabda Rasulullah yang berbunyi:" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (Bukhari Muslim)


    5.    Bersedekah
    Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmizi). Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus." Dan pada akhir bulan Ramadhan Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna puasa yang dilakukannya.


    6.    I’tikaf
    I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; karena Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah dan lain-lain.


    7.    Umroh
    Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melaksanakan umrah, karena umroh pada bulan Ramadhan memiliki pahala seperti pahala haji bahkan pahala haji bersama Rasulullah Saw. Beliau bersabda: “Umroh pada bulan Ramadhan seperti haji bersamaku.”


    8.    Memperbanyak berbuat kebaikan
    Bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi setiap muslim untuk menambah ‘rekening’ pahalanya di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaki dikatakan bahwa amalan sunnah pada bulan Ramadhan bernilai seperti amalan wajib dan amalan wajib senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan. Raihlah setiap peluang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun meskipun hanya ‘sekedar’ tersenyum di depan orang lain. Ciptakanlah kreasi dan inovasi dalam berbuat kebaikan agar saldo kebaikan kita terus bertambah.


     “dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”

    Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan momentum Ramadhan untuk merealisasikan ketakwaan diri kita dan bisa meraih predikat “bebas dari neraka.” Amin
    Wakullu Am wa Antum bikhair

    http://www.islamhouse.com/p/53823


    your comment