• Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...

    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    PASAL YANG KEENAM

    BERHIAS DIRI DENGAN AMAL IBADAH

    44. Di antara tanda ilmu yang bermanfaat:

    a. Mengamalkannya.

    b. Tidak suka sanjungan dan pujian serta tidak sombong terhadap orang lain.

    c. Engkau bertambah tawadhu' (rendah diri) setiap kali bertambah ilmu.

    d. Menghindar dari suka pujian, terkenal dan dunia.

    e. Tidak mengaku punya ilmu.

    f. Berburuk sangka terhadap diri sendiri dan berbaik sangka (husnuzh Zhan) terhadap orang lain.

    45. Mengeluarkan zakat ilmu:

    Tunaikan zakat ilmu untuk menyampaikan kebenaran, menyuruh yang ma'ruf, melarang yang mungkar, menjaga keseimbangan di antara mashlahat dan madharrat, menyebarkan ilmu, menyukai manfaat, memberikan syafaat bagi kaum muslimin dalam kebenaran dan kebaikan.

    Berusahalah menjaga pakaian (bekal) ini, ia merupakan pokok buah ilmu yang engkau dapatkan. Dan karena kemuliaan ilmu, maka ia menjadi bertambah karena diinfakkan dan berkurang karena disimpan, dan penyakitnya adalah disembunyikan. Dan janganlah karena alasan zaman yang sudah rusak, banyak orang fasik, nasehat tidak berfaedah mendorong engkau untuk tidak menunaikan kewajiban berdakwah. Maka jika engkau melakukan hal itu, maka ia merupakan perbuatan yang diinginkan oleh orang-orang fasik untuk bisa keluar meninggalkan keutamaan dan mengangkat bendera kehinaan.

    46. Izzatul ulama (kemuliaan ulama):

    Berhias diri dengan (izzatul ulama): untuk menjaga ilmu dan mengagungkannya. Maka janganlah engkau mau dimanfaatkan oleh orang-orang sombong atau bodoh, maka janganlah engkau lemah dalam berfatwa, atau memutuskan perkara, atau riset, atau ucapan...Maka janganlah engkau berjalan dengannya kepada ahli dunia dan janganlah engkau berdiri di atas pundak mereka, janganlah engkau berikan kepada bukan ahlinya sekalipun tinggi kedudukannya.

    Berilah kenikmatan kepada penglihatan dan mata hatimu dengan membaca biografi dan riwayat para imam yang telah mendahului niscaya engkau melihat padanya pengorbanan jiwa dalam menjaga jalan ini, terutama orang yang menggabungkan contoh teladan dalam hal ini.

     

    47. Menjaga ilmu:

    Jika engkau telah mendapatkan kedudukan, ingatlah selalu bahwa benang merah yang menyampaikan engkau kepadanya adalah menuntut ilmu. Maka dengan karunia Allah SWT, kemudian karena menuntut ilmu engkau telah mencapai kedudukan dalam mengajar, atau berfatwa, atau qadha, maka berikanlah ilmu sesuai kedudukannya berupa mengamalkannya dan menempatkan di tempat layak.

    Hindarilah jalan orang-orang yang menjadikan dasar (menjaga kedudukan), maka mereka menutup lidah mereka dari perkataan yang benar dan mendorong mereka menyukai wilayah dari mujarah.

    48. Mudarah, bukan mudahanah:

    Mudahanah adalah akhlak yang rendah. Adapun mudarah, maka ia tidak seperti itu. Oleh karena itu janganlah engkau campur adukan di antara keduanya. Maka mudahanah mendorongmu

    mendatangkan sifat nifak secara terbuka, dan mudahanah itulah yang menyentuh agamamu.

    49. Rindu dengan kitab-kitab: kemuliaan ilmu sudah diketahui karena manfaatnya yang nyata dan sudah menjadi kebutuhan. Karena inilah para penuntut ilmu sangat rindu untuk menuntut ilmu dan rindu untuk mengumpulkan kitab-kitab disertai memilih/menyaring.

    50. Melengkapi maktabahmu:

    Hendaklah engkau memiliki kitab-kitab yang ditulis dengan cara mengambil dalil dan memahami illat-illat hukum, serta mendalami rahasia masalah, dan yang paling utama adalah kitab-kitab karya:

    a. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

    b. Ibnul Qayyim.

    c. Ibnu Abdil Barr, terutama kitab at-Tamhid.

    d. Ibnu Quddamah, terutama kitab al-Mughni.

    e. adz-Dzahabi.

    f. Ibnu Katsir.

    g. Ibnu Rajab.

    h. Ibnu Hajar.

    i. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.

    j. Kitab-kitab ulama dakwah, dan di antara yang menggabungkannya adalah kitab ad-Durarus Saniyah.

    k. ash-Shan'ani, terutama kitab Subulus Salam.

    l. Shidiq Hasan Khan al-Khanuji.

    m. Al-'Allamah Muhammad al-Amin asy-Syanqithi, terutama kitabnya 'Adhwaul Bayan'. Dan kitab-kitab lainya yang sangat banyak.

    51. Berinteraksi dengan kitab: engkau tidak bisa mengambil faedah dari kitab apapun sehingga engkau mengetahui istilah yang digunakan pengarang di dalamnya, dan biasanya muqaddimah mengungkapkan hal itu. Maka mulailah membaca muqaddimah (pengantar) setiap kitab.

    52. Membuka kitab sebelum meletakkannya di perpustakaan:

    Apabila engkau mengoleksi suatu kitab, maka janganlah engkau letakkan di perpustakaanmu kecuali setelah membukanya, atau membaca pengantarnya, daftar isi dan beberapa tempat darinya. Adapun jika engkau meletakkannya bersama yang lain di perpustakaan, mungkin setelah berlalu beberapa waktu dan usia terus berjalan sedang engkau tidak sempat melihat kitab tersebut.

    53. Menjelaskan penulisan:

    Apabila engkau menulis, maka perjelaslah tulisan dengan menghilangkan ketidakjelasan, dan hal itu dengan berbagai cara:

    a. Tulisan yang jelas.

    b. Tulisanya menurut qaidah imla (penulisan).

    c. Memberikan titik bagi yang bertitik dan menghilangkan titik bagi yang tidak bertitik.

    d. Memberi harakat (baris) bagi yang rumit.

    e. Memberi tanda baca selain al-Qur`an dan hadits.

    http://www.islamhouse.com/p/265802


    your comment
  • Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    بسم الله الرحمن الرحيم
    BEKAL PENUNTUT ILMU

    PASAL KETUJUH
    PERINGATAN-PERINGATAN

    54. Mimpi di saat jaga: Hindarilah bermimpi di saat jaga, dan di antaranya adalah bahwa engkau mengaku mengetahui sesuatu yang engkau tidak ketahui, atau menguasai sesuatu yang tidak engkau kuasai. Jika engkau melakukan hal itu maka ia merupakan hijab (penghalang) tebal untuk mendapatkan ilmu.

    55. Janganlah engkau menjadi 'Aba Syibr':
    Dikatakan: ilmu ada tiga jengkal, barangsiapa yang masuk di jengkal pertama niscaya ia sombong, dan barangsiapa yang masuk di jengkal kedua niscaya ia tawadhu' (rendah diri), dan barangsiapa yang masuk di jengkal ketiga niscaya ia mengetahui bahwa ia ia tidak mengetahui.

    56. Maju ke depan (menjadi pemimpin) sebelum ahli:

    Hindarilah maju ke depan sebelum ahli, maka ia merupakan penyakit dalam ilmu dan amal.

    57. Tanammur (seolah-olah ahli) dengan ilmu: Hindarilah apa yang dilakukan oleh orang-orang yang bangkrut dalam ilmu, ia muraja'ah satu masalah atau dua masalah. Lalu apabila di satu majelis ada orang yang dijadikan panutan, ia membahas dua masalah itu untuk menampakan ilmunya. Perbuatan ini sangat buruk, setidaknya ia mengetahui bahwa manusia mengetahi hakikatnya.


    58. Tahibir Kaghid (kertas):
    Sebagaimana harus berhati-hati dari karangan yang mengandung bid'ah dan yang akhirnya adalah tahbir kaghid, maka hindarilah mengarang sebelum sempurna alat-alatnya, cukup kemampuanmu, dan matang di atas tangan guru-gurumu.

    Adapun mengarang ilmu yang bermanfaat bagi seseorang yang sudah mampu, sempurna alatnya, luas pengetahuannya, sudah terlatih melakukan riset, muraja'ah, muthala'ah, meringkas yang panjang/besar, menghapal yang ringkas, dan mengingat masalah-masalahnya, maka ia merupakan amal yang paling utama yang dilakukan oleh orang-orang cerdas dari orang-orang yang utama.

    59. Sikapmu terhadap kekeliruan pendahulumu:
    Apabila engkau menemukan kekeliruan seorang ulama maka janganlah engkau merasa senang untuk merendahkannya, akan tetapi berbahagialah dengannya karena meluruskan masalah, mengingatkan kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan seorang imam yang penuh dalam lautan ilmu dan keutamaannya. Akan tetapi tidak membangkitkan fitnah atasnya dengan merendahkannya, maka terperdaya dengannya orang yang awam.

    60. Jauhilah syubhat:
    Hindarilah membangkitkan syubhat dan mendatangkannya atas dirimu atau orang lain. Syubhat itu adalah penculik dan hati itu sifatnya lemah, dan yang paling banyak menyebarkannya adalah ahli bid'ah, maka hindarilah mereka.

    61. Hindarilah lahn (kesalahan ucapan dan bahasa):
    Hindarilah kesalahan dalam ucapan dan tulisan, maka sesungguhnya tidak ada lahn merupakan kebesaran, kebersihan perasaan, berhenti di atas makna yang indah untuk keselamatan susunan kata.

    62. Aborsi pemikiran: Hindarilah aborsi pemikiran dengan mengeluarkan pemikiran sebelum matang.

    63. Israiliyat baru (Neo-Israiliyat):

    Hindarilah israiliyat gaya baru dalam hembusan para orentalis dari kaum yahudi dan kristen, maka lebih berbahaya daripada israiliyat lama. Sebagian kaum muslimin telah mengambil darinya dan yang lain tunduk baginya, maka janganlah engkau terjerumus padanya.

    64. Hindarilah perdebatan bizanthi:

    Maksudnya perdebatan yang mandul atau tidak berarti. Dulu bangsa Bizantium (Roma?) memperdebatkan tentang jenis kelamin malaikat sedangkan musuh sudah berada di pintu gerbang negeri mereka hingga menyerang mereka. Dan petunjuk salaf: Menahan diri dari banyak pertengkaran dan perdebatan, dan sesungguhnya terlalu banyak padanya termasuk tanda sedikit sifat wara'.

    65. Tidak ada kelompok dan tidak pula partai yang diikrarkan sikap wala' dan bara' atasnya:

    Dasar Islam bahwa tidak ada bagi mereka tanda selain Islam dan perdamaian. Wahai penuntut ilmu, semoga Allah Subhanahu Wa'Ta'ala memberi berkah padamu dan ilmu engkau, tuntutlah ilmu, amalkanlah, dan berdakwahlah karena Allah Subhanahu Wa'Ta'ala menurut metode salaf. Jangalah engkau termasuk orang yang suka keluar masuk dalam jamaah (kelompok-kelompok), maka engkau keluar dari yang luas kepada lobang yang sempit. Islam semuanya adalah untukmu secara sungguh dan manhaj. Semua kaum muslimin adalah jamaah, dan sesungguhnya tangan Allah SWT bersama jamaah. Maka tidak ada kelompok dan tidak pula partai di dalam Islam.

    Maka hindarilah (semoga Allah Subhanahu Wa'Ta'ala memberi rahmat kepadamu) partai-partai dan kelompok-kelompok yang pengikutnya mengelilinginya. Tidak lain ia menyerupai air mancur, mengumpulkan air dalam kondisi keruh dan memisahkannya secara sia-sia. Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu, maka ia berada di atas petunjuk Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum.
    66. Pembatal-pembatal bekal ini:
    Ketahuilah, sesungguhnya di antara pembatal 'bekal' ini, yang merusak tatanannya adalah:
    1. Membuka rahasia.
    2. memindah ucapan dari satu golongan kepada golongan yang lain.
    3. Membual dan banyak omong.
    4. Banyak bercanda.
    5. Masuk dalam pembicaraan di antara dua orang.
    6. Dendam.
    7. Dengki.
    8. Buruk sangka.
    9. Duduk bersama ahli bid'ah.
    10. Melangkahkan kaki kepada yang diharamkan.
    Maka hati-hatilah dari dosa-dosa ini dan sejenisnya, pendekkanlah langkahmu dari semua yang diharamkan. Jika engkau lakukan, maka sungguh engkau memiliki iman yang tipis. Maka dimanakah engkau bahwa engkau seorang penuntut ilmu yang diisyaratkan dengan telunjuk, penuh dengan ilmu dan amal.

    Semoga Allah SWT meluruskan langkah, memberikan taqwa kepada kita semua, baik di dunia maupun akhirat.

    Semoga rahmat dan salam Allah Subhanahu Wa'Ta'ala senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

    Dan akhir doa kita adalah 'segala puji hanya bagi Allah Subhanahu Wa'Ta'ala Rabb semesta alam.


    Diringkas oleh Muhammad bin Fahd bin Ibrahim al-Wad'an
    Riyadh, 1428 H.

    http://www.islamhouse.com/p/265802


    your comment
  • As-salámu ‘alaikum wa rahmatul láhi wa barakátuh!”
    Bismillah Ar Rahman Ar Raheem

    May this Ramadan be one we benefit fully from and whereby we increase in emaan and taqwa, ameen. May our acts of worship multiply abundantly ameen. May we increase in righteous actions, and do good deeds sincerely for Allah Alone, ameen.

     

    Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga..//

     

    May our character become beautified, may our hearts become connected upon this haqq and we fulfill each others rights with happiness, ameen.

    May we be saved from the punishment of the fire, and enter Paradise, ameen. May Allah forgive us of our sins and have mercy on us all, ameen.

     

    Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga..//

     


    Please also remember to make Dua for all our Muslim brothers and sisters facing difficulty around the world. Iftaar time is the best time for your Dua's to be accepted.

    Don't count how many different savouries & cakes are on the table, but count your blessings for all the favours Allah'Tala has given you and think how the destitute are struggling around the world tonight and every night.

     

    Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga..//

     

    --------------------------------------------------------------------------------------------------------


    your comment
  • “As-salámu ‘alaikum wa rahmatul láhi wa barakátuh!”
    Bismillah Ar Rahman Ar Raheem

    Turki yang kita kenal sekarang ini merupakan sebagian terkecil dari Negara yang dulunya menjadi bagian dari wilayah yang dikuasi oleh khilafah islamiyah Turki usmani yang mencakup beberapa wilayah di daratan eropa. Turki yang beribukotakan Ankara sekarang ini , dulunya merupakan kawasan pusat pemerintahan dari kerajaan Turki Usmani. 

    Adapun berdasarkan bahasa, Turki itu sendiri terbagi menjadi 3 grup. Kesemuanya itu merupakan rumpun dari bahasa Turki itu sendiri. Walaupun memiliki sedikit perbedaan diantara ketiganya. Adapun ketiga grup yang telah kita bicarakan  yaitu :

    A. Oğuz

    1. Turki
    2. Turkmenistan
    3. Azerbaijan
    4. Balkan
    5. Moldova
    6. dll

    Kelompok ini sebagian besarnya itu berlokasi di dataran eropa, walaupun beberapa diantaranya masih berada di kawasan asia. Kita contohkan Turki  yang merupakan pusat dari semuannya. Negara ini sendiri terletak diantara dua benua, yaitu asia dan eropa. Adapun bagian dari Negara ini yang tergolong atapun berada di benua asia yaitu Istanbul. Akan tetapi bukanlah Istanbul keseluruhan. Akan tetapi sebagian dari kota Istanbul saja yang termasuk dalam wilayah benua eropa. Walaupun demikian belum digolongkan kedalam wilayah eropa union.

    Keseluruhan dari Negara-negara ini kalau kita lihat dari agama yang dianut oleh masayarakatnnya ialah islam sunni. Hannya saja moldova yang beragamakan Kristen katolik. Hal ini lebih disebabkan oleh letak dari Moldova itu sendriri yang berada disekitar negara2 Eropa yang beragamakan Kristen.

    B. Kıpçak

    1. Kirgizstan
    2. Kazakistan
    3. Tatarstan
    4. Bashkiriya
    5. Altay
    6. Dll

    Keseluruhan dari kelompok ini berada di kawasan Asia Tengah. Sebenarnya masih banyak lagi Negara-negara yang tergolong dalam kelompok ini, akan tetapi kita belum mendapatkan datanya sehingga belum bisa kita ungkapkan dalam tulisan ini. Aliran keagamaan yang dianut oleh negara-negara ini adalah muslim sunni.

    C. Çağatay

    1. Turkistan Timur
    2. Uzbekistan

    Kelompok ketıga ını merupakan gabungan darı kedua kelompok yang sudah kita bahasa sebelumnya. Salah satunya adalah Uygur yang sering disebut oleh masyarakat dikawasan tersebut dengan nama Turkistan Timur. Kita juga akan mendapatkan nama lain dari kawasan ini dengan sebutan shinzyang yang di beri nama oleh China. Kawasan ini sendiri masih berada dibawah pemerintahan China. Kalau dari aliran keagamaan yang dianut oleh masyarakatnnya adalah muslim sunni.

    Insya Allah Bersambung……!

    (Sumber : Shavkat Abdujabarov-Kirgizstan, mahasiswa program magister Istanbul University )

    === >

    http://atjenese.wordpress.com/2010/08/07/penggolongan-turky/



    2 comments
  • Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
    Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

    Amalan-amalan sunah pada bulan Ramadhan:


    Selain puasa yang Allah wajibkan pada bulan Ramadhan ada berbagai amalan yang disunahkan pada bulan ini di antaranya:


    1.    Mengkhatamkan Al-Qur’an
    Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari lauhul mahfuz ke langit dunia sekaliagus. Allah berfirman:

    Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)(al baqarah: 185)
     
    Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus."

    Hadist tersebut menganjurkan kepada setiap muslim agar bertadarus al-Quran, dan berkumpul dalam majlis al-Quran dalam bulan Ramadhan. Membaca dan belajar al-Qur'an bisa dilakukan di dihadapan orang yang lebih mengerti atau lebih hafal al-Quran. Dianjurkan pula untuk memperbanyak membaca al-Quran di malam hari.


    Dalam hadist di atas, mudarosah antara Nabi Muhammad saw dan Malaikat Jibril terjadi pada malam hari, karena malam tidak terganggu oleh pekerjaan-pekerjaan keseharian. Di malam hari, hati seseorang juga lebih mudah meresapi dan merenungi amalan dan ibadah yang dilakukannya.


    2.    Shalat tarawih
    ..............


    3.    Memperbanyak doa
    Orang yang berpuasa ketika berbuka adalah salah satu orang yang doanya mustajab. Oleh karenanya perbanyaklah berdoa ketika sedang berpuasa terlebih lagi ketika berbuka. Berdoalah untuk kebaikan diri kita, keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan dunia.


    4.    Memberi buka puasa (tafthir shaim)
    Hendaknya berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma sebagaimana sabda Rasulullah yang berbunyi:" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (Bukhari Muslim)


    5.    Bersedekah
    Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmizi). Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus." Dan pada akhir bulan Ramadhan Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna puasa yang dilakukannya.


    6.    I’tikaf
    I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; karena Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah dan lain-lain.


    7.    Umroh
    Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melaksanakan umrah, karena umroh pada bulan Ramadhan memiliki pahala seperti pahala haji bahkan pahala haji bersama Rasulullah Saw. Beliau bersabda: “Umroh pada bulan Ramadhan seperti haji bersamaku.”


    8.    Memperbanyak berbuat kebaikan
    Bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi setiap muslim untuk menambah ‘rekening’ pahalanya di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaki dikatakan bahwa amalan sunnah pada bulan Ramadhan bernilai seperti amalan wajib dan amalan wajib senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan. Raihlah setiap peluang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun meskipun hanya ‘sekedar’ tersenyum di depan orang lain. Ciptakanlah kreasi dan inovasi dalam berbuat kebaikan agar saldo kebaikan kita terus bertambah.


     “dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”

    Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan momentum Ramadhan untuk merealisasikan ketakwaan diri kita dan bisa meraih predikat “bebas dari neraka.” Amin
    Wakullu Am wa Antum bikhair

    http://www.islamhouse.com/p/53823


    your comment